Telemedis

PEMBAHASAN
2.1. Definisi Telemedis

Kata “tele” dalam bahasa Yunani berarti: jauh, pada suatu jarak, sehingga telemedika dapat diartikan sebagai pelayanan kedokteran melalui suatu jarak.Telemedis secara harfiah dapat diartikan sebagai pengobatan jarak jauh dan identik dengan jaringan telekomunikasi untuk transmisi informasi medis (Mulvaney et al., 2012). 
Kata telemedis sering digunakan sebagai istilah umum yang berarti segala bentuk kesehatan yang melibatkan teknologi informasi dan komunikasi serta unsur jarak. Sehingga berlaku pada berbagai bentuk transmisi informasi (suara, video, gambar, teks), teknologi komunikasi (saluran telepon, satelit, microwave, wireless digital, internet) dan user interface (komputer, personal digital assistant, telepon, stand-alone system) (Miller, 2010). 
Telemedicine merupakan konsep umum yang menerapkan teknologi komunikasi elektronik atau teknologi telekomunkasi yang dapat mengirimkan informasi tentang daftar segala jenis penyakit. 

Jadi dapat disimpulkan telemedicine adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang digabungkan dengan kepakaran medis untuk memberikan layanan kesehatan, mulai dari konsultasi, diagnosa dan tindakan medis, tanpa terbatas ruang atau dilaksanakan dari jarak jauh. Melalui telemedis, tenaga medis baik dokter atau perawat dapat memonitoring kondisi data medik pasien dari jarak jauh dalam waktu yang singkat (Parawangsa dkk., 2013).


2.2. Telemedika dan e – Health
Telemedika (telemedicine) dan e-health merupakan dua bidang cakupan teknik biomedika, yang juga bersifat multidisiplin. Istilah telemedika kebetulan telah diperkenalkan lebih awal dibandingkan dengan istilah e-health, namun sebenarnya telemedika adalah bagian (sub-set) dari e-health. Selain itu terdapat pula istilah telehealth. Ada sejumlah definisi yang telah digunakan untuk menjelaskan telemedika, e-health dan tele-health. Sebagai salah satu bidang dalam ruang – lingkup teknik biomedika, telemedika (telemedicine) dapat diartikan sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (termasuk pula elektronika, tele-komunikasi, komputer, informatika) untuk men-transfer (mengirim dan/atau menerima) informasi kedokteran, guna meningkatkan pelayanan klinis (diagnosa dan terapi) serta pendidikan. Selain telemedicine, diperkenalkan pula istilah telehealth yang sangat berdekatan artinya. telehealth diartikan sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (elektronika, telekomunikasi, komputer, informatika) untuk mengirimkan dan/atau menerima informasi kedokteran dan pelayanan kesehatan, guna meningkatkan pelayanan klinis (diagnosa dan terapi), administrasi serta pendidikan. Dalam pelayanan administrasi termasuk pula pengiriman informasi operasional, demografi, yang mungkin tidak terlalu terkait dengan masalah klinis. Istilah Telecare diartikan sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (termasuk pula elektronika, telekomunikasi, komputer, informatika) untuk men-transfer (mengirim dan/atau menerima) informasi kedokteran, guna melakukan pelayanan klinis (terutama diagnosa dan terapi) kepada pasien atau sejumlah pasien di tempat tinggal mereka. Sering pula digunakan istilah home telecare atau tele-homecare. e-Health (electronic Health) adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (termasuk pula elektronika, telekomunikasi, komputer, informatika) untuk memproses (dalam arti yang luas) berbagai jenis informasi kedokteran, guna melaksanakan pelayanan klinis (diagnosa dan terapi), administrasi serta pendidikan. Dalam e-health, faktor jarak tidak dipersoalkan, artinya: e-health mencakup pulatelemedika, tele-health, maupun pelayanan kesehatan dalam satu lokasi yang sama. Penggunaan telemedika dan e-health sangat luas dan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat diamati dari sejumlah besar publikasi ilmiah dalam telemedika, e-health, dan bidang-bidang terkait lainnya, yang dipresentasikan dalam sejumlah banyak pertemuan ilmiah dan/atau dimuat pada berbagai majalah atau proceedings. Berbagai contoh organisasi profesi terkait adalah: International Society for Telemedicine and eHealth (ISfTeH), Institute for Electrical and Electronics Engineers Inc. – Engineering in Medicine and Biology Society (IEEE – EMBS), IEEE – Circuits and Systems Society (IEEE – CASS), American Telemedicine Association (ATA), serta Masyarakat Biomedika Indonesia (MBI). Selain itu, sejumlah pertemuan ilmiah regular telah diselenggarakan di berbagai negara, seperti misalnya: Asia Pacific Telecommunity (APT) Regional Workshop on Telemedicine, APEC e-Health Seminar, Med-eTel, dan BME Days. Beberapa contoh jurnal dalam bidang telemedika dan ehealth misalnya: Journal of Telemedicine and Telecare, Telemedicine and e-Health, Journal of eHealth Technology and Application, eHealth International Journal, International Journal of E-Health and Medical Communications.


2.3. Manfaat Telemedis

Awal digunakankan system telemedicine atau Emedicinesecara tradisional masih menggunakanvideoconferencing secara real time yangmenghubungkan jadwal telemedicine dengan lokasiseorang pasien.Di Indonesia sendiri teknologi telemedicine telah berkembang walaupun masih dalam tingkat yang terbatas. Sehingga sangat perlu perlu sekali untuk mengembangkan teknologi telemedicine ini untuk keperluan dan kepentingan pasien itu sendiri. Karena Indonesia adalah negara kepulauan maka teknologi telemedicine sangat diperlukan sekali. manfaat yang menjadi alasan pemanfaatan sistem telemedika dan e-health dapat sangat berbeda antara negara maju dan negara berkembang. Sistem telemedika dapat pula memungkinkan dilaksanakannya pelayanan kesehatan, yang tidak mungkin terlaksana tanpa tersedianya sistem telemedika tertentu.
Beberapa manfaat telemedis adalah sebagai berikut :
  • Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan.
  • Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan langsung dari dokter-dokter pribadi.
  • Pasien merasakan tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan sahabat dapat memberikan dukungan langsung.
  • Menurunkan stres mental atau ketegangan yang dirasakan di tempat kerja.
  • Menseleksi antara pasien-pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit dan pasien yang tidak perlu perawatan di rumah sakit akan tetap tinggal di rumah.

2.4. Kelemahan dan Kelebihan Telemedis
Kelebihan yang dirasakan dari adanya telemedis antara lain adalah :
  1. Mempermudah untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan, pelayanan kesehatan, obat, penyakit dan lain-lain, sehingga masyarakat dapat dengan dini untuk mencengah ataupun mengobati penyakit yang diderita. 
  2. Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan fasilitas kesehatan 
  3. Menurunkan stress atau ketegangan selama perjalanan ke tempat pusat rujukan. 
  4. Menseleksi antara pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit dan yang tidak perlu dirawat dirumah sakit akan tetap tinggal di rumah. 

Sedangkan kelemahan dari telemedicine antara lain adalah :
  1. Akses kesehatan melalui internet terbatas pada golongan tertentu saja yang cukup mapan.
  2. Telemedicine belum tentu memberikan data yang akurat karena dalam pemeriksaan tidak hanya mendengarkan keluhan-keluhan pasien tetapi juga harus adanya inspeksi langsung sehingga pemeriksaan akan lebih akurat karena sudah diperiksa secara langsung.

2.4. Contoh Telemedicine


2.4.1. E-Medicine

E-Medicine dikembangkan untuk memudahkan para pasien mengirimkan informasi secara multimedia seperti dengan penggunaan video dan audio kepada para dokter. Pasien-pasien tersebut juga di monitor melalui kuesener self assessment yang diisikan secara multiple choice. Selain penggunaan di atas, E-Medicine juga dapat menggunakan sensor smart audio untuk mengekstrak infromasi dengan suara pada aplikasinya. Emedicine terdiri dari teknk e-monitoring dengan computer pintar melalui jaringan komunikasi 

Aplikasi E-Medicine dapat diklasifikasikan sebagai berikut
  1. Kesehatan dan pengobatan seumur hidup
  2. Informasi kesehatan perorangan,
  3. Konsultasi jarak jauh,
  4. Pemeriksaan kesehatan secara rutin
Teknologi dan metode yang baru akan selaludi kembangkan dan di release agar menjadi model E-Medicine yang potensial penerapan E-Medicine sangat menguntungkan dalam menginformasi kesehatan jarak jauh, social dan kultur, hal tersebut dikarenakan dapat menghemat tenaga dan waktu. E-Medicine merupakan aplikasi yang sangat luas, bermula dari diagnostic (seperti teleradiology), perlakuan, melalui telesurgery atau telementoring dimana seorang dokter spesialis bertindak sebagai guide. Sistem E-Medicine yang baik menggunakan teknologi yang maju seperti Video Conference, Audio Conference, Audio Grafik, Multimedia Interaktif dan penggunaan teknologi jaringan. Teknologi-teknologi tersebut dapat menjadikan mamajukan pelayanan E-Medicine. Contoh penerapan teknologi Video Phone Telemedicine project di Indonesia dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Beberapa negara maju sudah menerapkan sistem EMedicine, contohnya seperti yang diutarakan oleh Penny Lunt Crosman, pada kota Ohio, yang digunakan pada Union Hospital of Dover, Ohio. Rumah sakit tersebut selalu mengakses sebanyak


6000 dokumen elektronik, 250.000 data pasien dan 38.000 ruang darurat yang digunakan setiap tahunnya. Lebih dari 100 juta konsumen selalu mencari informasi kesehatan setiap tahunnya, beberapa dari mereka selalu berinteraksi secara online dengan dokternya. Penelitian yang didapat dari Manhattan, ditemukan 57% dokter merekomendasikan suatu penyakit melalui situs dan 19 % menjawab segala pertanyaan melalui e-mail.Sedangkan menurut InternationalTelecommunication Union, telemedicine telah di akses oleh 7000 rumah sakit dan pusat kesehatan. Contoh skema dan peralatan dariTelemedicine

Beberapa pasien dapat mengakses data-data tersebut dari rumah atau pun kantor dengan mengisi formulir-formulir seperti pada gambar di bawah ini yang telah disediakan oleh situs tersebut Mereka menggunakan fasilitas tersebut untuk membantu mencari dan menganalisis informasi yang di dapat dari jenis penyakit yang dideritanya. [Christopher Lau, et all, 2002 dan Robert Mittman and Mary


Cain, 1999]

2.4.2. Cloud Computing

Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya


2.4.2.1. Prinsip Kerja

Prinsip kerja Cloud Computing memang sangat efisien, apalagi bagi kalangan bisnis atau perusahaan, hanya dengan menghubungkan perangkat keras (komputer desktop, laptop dll), ke jaringan internet berbasis web. Misalkan sebuah perusahaan membutuhkan media penyimpanan data dengan kapasitas besar yang dibutuhkan untuk kinerja para pengguna (user), maka dengan memanfaatkan cloud computing, data akan tersimpan secara online. Mesin remote yang dimiliki oleh perusahaan akan menjalankan semuanya dari e-mail ke pengolah kata untuk program analisis data yang kompleks ini, dan secara otomatis data akan terkoneksi ke setiap komputer yang terhubung di peusahaan tersebut, dengan demikian setiap user dapat mengakses data melalui internet dengan mudah.


2.4.2.2.Model Layanan Cloud Computing

Menurut NIST dalam Sarna, David E. Y.(2011) model layanan Cloud Computing di bagi menjadi tiga yaitu diantaranya:
a. Cloud Software as a Service (SaaS)
Kemampuan yang diberikan kepada konsumen dengan menggunakan aplikasi penyedia berjalan pada infrastruktur cloud. Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat klienmelalui antarmuka seperti web browser (misalnya, emailberbasis web). Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang digunakan termasuk jaringan, server, sistem operasi, penyimpanan, atau bahkan kemampuan aplikasi individu, dengan kemungkinan pengecualian terbatas terhadap pengaturan konfigurasi aplikasi pengguna tertentu.
b. Cloud Platform as a Service (PaaS)
Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menyebarkan ke infrastruktur cloud aplikasi konsumen yang dibuat atau dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman dan alat-alat yang didukung oleh provider. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang digunakan termasuk jaringan, server, sistemoperasi, atau penyimpanan, namun memiliki kontrol atasaplikasi yang di gunakan dan memungkinkan melakukan konfigurasi aplikasi.
c. Cloud Infrastructure as a Service (IaaS)
Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk proses penyediaan, penyimpanan, jaringan, dan sumber daya komputasi yang mendasar di mana konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak sesuai dengan keinginan, yang dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi. Konsumen tidak mengelola ataupun mengontrol infrastruktur cloud yang digunakan namun memiliki kontrol atas sistem operasi, penyimpanan, aplikasi yang digunakan, dan kontrol mungkin terbatas komponen jaringan (misalnya, firewall).




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asuhan Keperawatan pada Pasien Penyakit Jantung Bawaan (PJB)

Asuhan Keperawatan pada Pasien Karsinoma Nasofaring

Asuhan Keperawatan pada Pasien Diabetes Mellitus